"Dia salah satu dari kami," kata komentator televisi Israel, Motti Kirschenbaum, seperti dilansir
Globalpost.com.
"Dia tak lagi Mario. Mulai sekarang kami semua akan memanggilnya dengan nama Meyer," tambahnya. Kata "Meyer" adalah sebutan khas orang Israel untuk Mario.
Kenapa demikian? Balotelli dianggap Yahudi melalui garis keturunan ibu angkatnya. Ibu angkatnya, Silvia, adalah keturunan Yahudi.
Balotelli sebenarnya keturunan Ghana yang lahir di Sisilia. Saat berusia dua tahun, dia diadopsi oleh keluarga Balotelli. Ayah angkatnya adalah Thomas Balotelli dan ibu angkatnya Silvia.
Pada semifinal Piala Eropa 2012 melawan Jerman, Balotelli tampil gemilang. Dia mencetak dua gol dan membuat Italia menang 2-1, sekaligus lolos ke final. Tetapi, di final mereka kemudian dikalahkan Spanyol 0-4.
Setelah partai melawan Jerman, Balotelli mendatangi ibunya yang sengaja datang ke Warsawa untuk menyaksikan penampilan anak angkatnya itu. Balotelli mencium ibunya dan mengatakan, "Gol ini aku dedikasikan kepadamu, Mama."
Dalam wawancara dengan media, Balotelli menjelaskan, "Aku sudah lama menunggu momen seperti ini, terutama karena ibuku tak lagi muda dan sulit bepergian jauh lagi. Maka, aku harus membuatnya bahagia ketika dia datang ke sini (di pertandingan)."
Sebuah tabloid Israel,
Yedioth Acharonoth, saat itu mengulas Balotelli dengan menulis, "Salah satu dari kami!"
Sementara
Ma'ariv menulis, "Super-Mario's Uddische Mameh (Mama)."
Balotelli memang tak punya darah Yahudi. Namun, kedekatannya dengan ibu angkatnya membuat media Israel menilainya tak ubahnya sebagai seorang Yahudi, seperti halnya ibunya, Silvia.
Sementara dengan orangtua aslinya, Barwah, Balotelli tak terlalu dekat. Bahkan, dia pernah menunjukkan sakit hatinya karena merasa tak diurus.
"Jika aku tidak menjadi bintang sepak bola dengan nama Mario Balotelli, mereka (orangtuanya) tak akan peduli kepadaku," tulis Balotelli di akun Facebook.
Balotelli juga pernah menunjukkan seolah dirinya bagian dari garis keturunan ibu angkatnya, setelah tim Italia mengunjungi Auschwitz di Polandia. Itu merupakan kamp konsentrasi Nazi yang menjadi saksi pembantaian kaum Yahudi.
Silvia merupakan putri dari salah satu orang Yahudi yang selamat dari Holocaust. Kepada rekan-rekannya, Balotelli mengatakan bahwa ibunya, Silvia, masih menyimpan kotak berisi surat di bawah tempat tidurnya. Surat-surat itu kemungkinan ada hubungan dengan pembantaian itu dan Silvia tak mau mengatakan kepada siapa pun.
Setelah kunjungannya ke Auzchwitz itu, kelompok neo-Nazi mengecam Balotelli. Mereka mengatakan bahwa Balotelli adalah Yahudi kulit hitam yang seharusnya tak membela timnas Italia, tetapi timnas Israel.
Saat Balotelli bermain, suporter lawan juga pernah meneriakkan kata "Yid of monkey" kepadanya.
Sebab itu, justru Balotelli makin mendapat tempat di hati kaum Yahudi. Bahkan, mereka menganggap dia bagian dari mereka. Fans Balotelli di Israel juga semakin banyak.
Noa Segre, seorang pekerja di Jerusalem, mengaku selalu mengikuti kisah Balotelli sejak dia masih 10 tahun. "Tentu, saya tahu (dia)." katanya. Saya orang Italia. Sudah diketahui sejak lama (bahwa ibu angkat Balotelli keturunan Yahudi). Dia selalu diejek kaum rasialis karena dia hitam dan Yahudi, bahkan saat dia masih kecil di Milan. Kami semua tahu ibunya (angkat) adalah Yahudi yang takkan membiarkan dia bermain bola jika tak mau bersekolah," tuturnya.
Lior Shabo (35), seorang fans dari Jerusalem, berpendapat lain. Menurutnya, media Israel melebih-lebihkan hubungan Balotelli dengan Yahudi.
"Apa urusannya, ini? Tiba-tiba, kami semua bersikap seolah dia (Balotelli) bagian dari kami dan sebelumnya tak seorang pun mengikutinya. Sekarang, setelah kami tahu dia Yahudi kemudian bersikap seolah dia bagian dari kami. Sepekan lalu, dia tak ada hubungannya dengan kami. Saya tak suka ini," kata Lior Shabo.